Mengenang Wafatnya Cut Nyak Dien, wanita baja dari Serambi Mekkah

img-20161106-wa0000

“Karena djihadmu perdjuangan,
Atjeh beroleh kemenangan,
Dari Belanda kembali ke tangan,
Rakjat sendiri kegirangan.
Itulah sebab sebagai kenangan,
Kami teringat terangan-angan,
Akan budiman pahlawan djundjungan,
Pahlawan wanita berdjiwa kajangan.”

Siapa yang tidak kenal dengan wanita baja dari tanah serambi mekkah, seorang waliyuallah karena jihadnya membebaskan tanah Aceh dari penjajah.  Ya, ialah Cut Nyak Dien. Wanita yang lahir di Lampadang, Provinsi aceh pada 1848 sebagai seorang pahlawan nasional Indonesia dari Aceh yang berjuang melawan Belanda pada masa Perang Aceh.

Lahir dari keluarga bangsawan yang taat beragama di Aceh Besar. Ayahnya bernama Teuku Nanta Setia, seorang uleebalang VI Mukim yang merupakan keturunan Minangkabau. Sedang ibunya adalah putri Uleebalang Lampagar.

Semenjak kecil, Cut Nyak Dien telah dididik baik oleh orang tuanya. Ia dibekali pendidikan pada bidang agama (yang dididik oleh orang tua dan guru agamanya) dan rumah tangga (seperti memasak, melayani suami, dan yang menyangkut kehidupan sehari-hari). Pada usia 12 tahun, Cut nyak Dien menikah dengan Teuku Cik Ibrahim Lamnga yang juga seorang pahlawan Aceh. Tetapi sang suami meninggal dunia pada tahun 1878 di pertempuran melawan Belanda. Setelah itu Cut Nyak Dien menikah kembali dengan Teuku Umar pada 1880. Namun lagi-lagi Cut Nyak Dien harus kehilangan suaminya yang gugur dalam pertempuran melawan Belanda.

Cut Nyak Dien tidak pernah padam semangat untuk melawan Belanda. Bersama pasukannya, ia terus melawan Belanda dengan bergerilya. Hingga akhirnya beliau wafat di pengasingan pada tanggal 6 November 1908.

Ia tetap dikenang rakyat Indonesia sebagai pejuang yang berhati baja sekaligus ibu dari rakyat Aceh. Pemerintah RI menganugerahi gelar pahlawan kemerdekaan nasional berdasarkan SK Presiden RI No 106/1964.

Hari ini, adalah tahun ke 108 beliau wafat. Namun namanya masih harum dan dikenang karena jihad dan teladannya sebagai seorang pahlawan sejati dari serambi Mekkah.

About fsinuruljannah

Lembaga Dakwah Kampus Universitas Bung Hatta, Padang, Sumatera Barat.

Posted on 06/11/2016, in Uncategorized. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan komentar